PASAR TRADISIONAL |
Pedagang kaki lima di
pasar tradisional yang belakangan ini
semakin terpinggirkan keberadaannya akibat maraknya pertumbuhan pasar modern di
tengah kehidupan masyarakat. Dengan kebijakan pemerintah memberikan kemudahan
ijin bagi pihak swasta yang bermodal besar tentu sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan keberadaan pasar tradisional ini. Padahal sektor informal tersebut
selama ini menjadi tulang punggung bagi ekonomi
lemah dan modal kecil. Sektor informal terbukti dapat meningkatkan ekonomi lemah, kaum miskin
dan urban yang tidak memiliki pendidikan, ketrampilan dan kesempatan kerja di
bidang formal. Sektor informal tumbuh berkembang diantara sudut-sudut kehidupan
kota yang mengharuskan orang berusaha untuk mendapatkan penghasilan dengan cara
apapun. Hal ini sebenarnya oleh pemerintah dapat dijadikan sebagai jalan
alternatif untuk membangun dan mempertahankan ekonomi rakyat apabila krisis
moneter menghantam sektor ekonomi nasional. Terbukti pada tahun1998 sektor ekonomi nasional mengalami keruntuhan,
tetapi sektor informal inilah yang justru mampu bertahan dan menghidupi
masyarakat. Pedagang kaki lima memperoleh modal sendiri atau kredit lunak
pemerintah yang jumlahnya relatif kecil dan pelaku pasar (pembeli) biasanya
strata ekonomi menengah ke bawah. Pertumbuhan ekonomi pedagang kaki lima memang
kecil, tetapi dengan waktu tertentu dapat untuk mencapai peningkatan ekonomi
yang mengarah lebih baik.
Secara legal formal sektor informal
sangat lemah kedudukannya, sering terjadinya penggusuran, penindasan,
ketidaknyamanan dalam usaha dan seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang
ingin mendapatkan keuntungan. Selain itu tidak tersedianya fasilitas yang
memadai menimbulkan kesan yang negatif terhadap usaha pedagang kaki lima dan
pasar tradisional yaitu tempat yang kumuh, kotor dan bau yang dapat
mempengaruhi animo masyarakat berbelanja di pasar tradisional.
Pasar tradisional selain berfungsi
secara ekonomi, yang lebih penting lagi adalah sebagai tempat untuk
berinteraksi antara individu di masyarakat. Proses jual beli dengan tawar
menawar yang berdasarkan kesepakatan bersama merupakan proses komunikasi dan
saling mengenal antara orang-orang tersebut. Berbeda dengan apa yang terjadi di
Pasar Modern yang semuanya sudah harga pasti dan dilayani oleh mesin. Perubahan
dan perbedaan paradigma ini juga akhirnya dapat mempengaruhi perilaku kehidupan
masyarakat, yaitu dari masyarakat yang sosial menjadi masyarakat yang individu.
Hingga saat ini kehidupan pedagang
kaki lima, pasar tradisional dan sektor ekonomi informal terus mengalami
pergeseran yang diakibatkan dan disesuaikan perkembangan masyarakat yang
semakin individual. Transformasi tersebut berkaitan dengan pandangan-pandangan
tentang pelaku ekonomi yang dulunya hanya lebih utama pada kaum laki-laki, saat
ini wanita sudah ikut andil besar dalam proses ekonomi informal karena adanya
dorongan kebutuhan ekonomi. Selain itu perilaku yang dulu hanya berkisar pada
pendekatan proses ekonomi saja. Tetapi sekarang para pedagang kaki lima sudah
berupaya melakukan interaksi dengan para aparat pemerintah, karena kelangsungan
usahanya di tentukan oleh kebijakan para aparat pemerintah tersebut melihat
lemahnya perlindungan hukum yang dimiliki.
Oleh karena itu perlu kiranya memberikan
masukan bagi pemerintah untuk dapat memberi kebijakan yang dapat melindungi
sektor ekonomi informal dan pasar tradisional sehingga dapat terus meningkatkan kemampuan dan terlindunginya masyarakat ekonomi lemah dari persaingan pasar modern dan modal besar.
(Fajar Purwawidada, MH.,M.Sc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar